Pohon Kurma Di Indonesia Tumbuh Subur


Pohon kurma mempunyai daya adaptabilitas yang tinggi. Pohon betina kurma mudah kawinan dengan 'siapa saja' maka tidak mengherankan kalau varietas kurma sampai saat ini dapat mencapai 1000 varietas lebih. Mirip manusia Indonesia yang bersuku-suku dengan kekhasan sendiri tetapi tetap satu bangsa, Bhineka Tunggal Ika. Maka kurma juga mempunyai kebhinekaan namun tetap tunggal sebagai kurma yang super food.

Satu pohon betina di Pasuruhan Jawa Timur, menurut penuturan perawatnya, menghasilkan dua macam kurma yang berbeda bentuk buahnya, saat dikawinkan dengan dua macam serbuk sari jantan pada tahun yang berbeda.

Di Timur Tengah, penamaan kurma aslinya berdasarkan nama suku atau tetua pemilik kebunnya. Karena kurma yang dihasilkan dari kebun yang berbeda bahkan bisa memberikan kualitas buah yang berbeda. Dengan pengalaman Indonesia sebagai pekebun sawit dan salak, serta budaya menanam kelapa yang mendarah daging, maka membudiyakan kurma semestinya bukan suatu pekerjaan yang terlalu rumit. Lagi pula pengetahuan tentang mengawinkan salak, dapat diterapkan untuk menghasilkan buah kurma yang khas Indonesia. Apalagi dengan keterlibatan para pakar pertanian dan hortikultura Indonesia yang saat ini mulai giat dengan mempelajari kurma ini. Dengan ijin Allah, insyaAllah Indonesiajuga akan punya varietasnya sendiri yang mungkin saja bisa jadi terbaik di dunia. Mempunyai kualitas buah yang baik, ukuran yang lebih besar, rasa yang nikmat, penampilan yang menarik, disukai di pasar dunia, dan selalu tersedia sepanjang tahun.

Kalau Amerika berhasil mempunyai jenis Medjool, Black Sphinx, dll. yang khas dan kualitas prima, maka itu contoh kasus yang bisa terjadi pula di Indonesia. Akanmuncul beberapa jenis kurma yang khas Indonesia. Kurma Medjool dibawa dari Maroko ke Amerika serikat, tetapi sekarang terkenal sebagai kurma jumbo dari Califronia. Sir Thomas Raffles lebih dari 300 tahun lalu memperkenalkan sawit dengan membawa 4 butir sawit Guinea Afrika ke Indonesia. Dan sekarang, Indonesia mempunyai lahan perkebunan sawit 11 juta HA, terluas di dunia. Dan hasil buahnya pun lebih baik dari yang ada di negara asalnya. Demikian pula kopi dari Ethiopia yang diperkenalkan ke Indonesia ratusan tahun lalu, kini justru kalah terkenal dengan kopi Arabica dari Tana Toraja atau dari Sidikalang atau dari Mandailing.

Dan sejak Februari 2013, kita telah mendatangkan ribuan bibit kurma varietas terbaik hasil kultur jaringan dari salah satu laboratorium terbaik di dunia. InsyaAllah ini awal yang baik untuk mengangkat kualitas produk perkebunan dan memasok multi-pangan yang terbaik untuk rakyat. Saat ini di negara-negara hemisfir selatan seperti Australia dan Namibia berusaha mengusahakan kebun kurma modern yang luas, dengan harapan dapat menghasilkkan kurma yang off-season, atau berbeda waktunya dengan masa panenan di negara negara Timur Tengah, maka di kawasan tropis Indonesia, kita mungkin saja akan menjadi pemasok kurma sepanjang tahun nantinya. Kebun-kebun kita mungkin saja dapat berbuah sepanjang tahun seperti kurma di Chili sebelah utara yang tinggi curah hujannya dan yang berbuah dua kali setahun di dataran tinggi yang subur di Thailand.

Setelah nantinya kurma menjadi komoditas perkebunan Indonesia yang memikat, akankah ini menjadi raksasa baru yang nggegirisi dan mencaplok siapa saja.
Belajar dari kasus perkebunan sawit yang melahap hutan tropis dengan rakusnya, maka penanaman kurma mesti menghindari hal seperti itu.
Pemberdayaan Petani Mandiri adalah pilihan yang seharusnya dipilih, bukan perkebunan raksasa. Puluhan juta petani gurem, petani kecil di Indonesia yang cuma punya lahan kurang dari setengah hektar itu, mesti diberdayakan dengan pohon kurma sebagai penyempurna lahan pertaniannya. Diangkat harkat sosial, kesehatan dan kesejahteraannya dengan wasilah / jalan kurma ini.

Kurma dapat ditanam di pekarangan dan lahan pertanian yang sudah mereka miliki. Kurma dapat ditanam di pematang sawah padi atau palawija seperti di Iran, Mesir dan India. Ditanam di kebun-kebun bersama tanaman buah-buahan yang sudah seperti kebun mangga bersama kurma di India, atau kurma dengan delima di Australia. Atau dengan menanamnya dalam suatu konsep Kebun Al-Qur’an seperti yang diterapkan di Jonggol Farm di Bogor, dimana kurma ditanam bersama Zaitun, buah Tin, Alfafa dan Delima serta berbagai tanaman lain seperti durian, kelengkeng, Alfafa, dll.

Di lahan urban pada kawasan pemukiman yang tertata rapi seperti real estate pun bisa dilakukan penanaman kurma, seperti yang ada di kota Phoenix Arizona Amerika Serikat. Kawasan pemukiman menjadi sangat indah Kurma dapat ditanam di pekarangan dan lahan pertanian yang sudah mereka miliki. Kurma dapat ditanam di pematang sawah padi atau palawijan seperti di Iran, Mesir dan India. Ditanam di kebun-kebun bersama tanaman buah buahan yang sudah seperti kebun mangga bersama kurma di India, atau kurma dengan delima di Australia.

-----------
Dikutip dari e-book kurma yang ditulis oleh :
Agus S. Djamil, Praktisi Energi, Pelopor Kebun Kurma di Indonesia dan pencetus Gerakan Menanam Kurma di Indonesia dan Brunei




Komentar